Dunia Foto Kita

Showing posts with label profil. Show all posts
Showing posts with label profil. Show all posts


Nama       : Gugun
Alamat     : Banjar Agung, Serang Banten.
T.T.L        : Malimping, 10 Januari 1989
Hobi         : Main Bola
Status       : Mahasiswa
Pengalaman organisasi : -Ketua Osis SMA Malimping, Kumala.

Duniafotokita-Memotret adalah melukis dengan cahaya. tidak sedikit diantara kita senang memotret baik melakukannya dengan senang hati maupun sekedar hobi saja. Adalah Gugun, ia mahasiswa semester lima Ilmu Komunikasi Untirta yang gemar dengan dunia fotografi. 
Menurut Gugun “Foto itu indah, yang tadinya badmood bisa hilang dengan memotret. “Saya juga  senang memotret berawal dari tugas yang diberikan dosen. Awalnya saya kesulitan, namun semakin lama semakin lancar walaupun hasilnya kurang memuaskan,”tambah pria asli Banjar Agung ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa tugas kamera yang selama ini di gunakan untuk mengerjakan tugas fotografi adalah tidak lain meminjam dari temannya. 
“Jika ada kemauan pasti ada jalan, itu adalah prinsif saya. Pesan saya memotolah dengan gaya anda sendiri,” tutupnyai. (chiidix)
Read More …

DuniaFotoKita-Agus Leonardus lahir pada tahun 1955 dan mulai mempelajari fotografi pada pertengahan tahun 1977 selagi mempelajari ilmu Ekonomi dari Universitas Gajah Mada. Pada tahun 1982 meraih Lisensi dari Royal Photography Society of Great Britain dan mendapat penghargaan dari Federation Internasionale DeL’art Photographique, Belgia.

Pada tahun 1987, fotonya terpilih untuk dipamerkan di Kodak Pavillion Professional Photographers’ Showcase, EPCOT Center Walt Disney World, Florida USA. Agus meraih ranking tertinggi dari Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia. Selain buku karya fotonya berjudul ’Waton Urip’ bersama beberapa fotografer lainnya, Agus juga menerbitkan buku karya fotonya yang berjudul ’Djogdjakarta in My Nokia’ pada tahun 2006 yang disponsori oleh Nokia.

Agus sangat aktif melakukan pameran foto baik berskala nasional maupun internasional. Beberapa pameran tunggalnya dilangsungkan di Yogyakarta, Jakarta, Solo, Surabaya, dan Makasar yaitu ’SenirupaFoto Kata Hati’ tahun 1995 dan ’Waton Urip’ tahun 2006. (Ilham)
Sumber : disini
Read More …

DuniaFotoKita-Lahir pada tahun 1961, dan merupakan pemegang gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988. Salah satu buku karya fotonya adalah ‘Indonesia, Mist of Time’ yang diterbitkan oleh Waterous & Co. di London pada tahun 2005. Arbain adalah pemenang beberapa penghargaan fotografi dari berbagai lomba foto bertaraf nasional dan internasional seperti Juara Tunggal Festival Seni Internasional Art Summit 1999, serta memenangkan medali perunggu 2 tahun berturut-turut pada Lomba Salon Foto untuk tahun 2006 dan 2007. Selain bekerja sebagai fotografer di Harian Kompas, Arbain juga mengajar di beberapa universitas seperti Universitas Pelita Harapan, Universitas Media Nusantara dan Darwis School of Photography. Arbain juga kerap mengadakan pameran foto baik secara bersama dengan fotografer lain atau pameran foto tunggal seperti Ekspresi (Medan, 2002), Mandailing (Medan, 2002), Senyap (Bentara Budaya, Jakarta, 2004) dan Colour of Indonesia (Galeri Cahaya, Jakarta, 2004). (Cidix)
Sumber : disini 
Read More …

Nama                                       : Bhenat Khahfi Doni
TTL                                         : Jakarta, 05 Agustus 1991
Alamat                                     : Jl. Adi Yusuf Rt/Rw 02/10 Peninggilan Selatan, Tangerang
Pekerjaan                                 : Mahasiswa Ilmu Komunikasi
No Telepon                              : 0815 19270182
Hobi                                         : Memancing
Pengalaman Organisasi           : -Pramuka 
 
     Fotografi saat ini bukanlah hal yang luar biasa lagi, hal yang dianggap sebagian orang adalah kegiatan yang menyenangkan dan kegiatan mengabadikan momen. Menurut salah seorang mahasiswa ilmu komunikasi Untirta Bhenat(20) fotografi itu indah, apalagi dilakukan dengan senang hati pasti menyenangkan. perkembangan fotografi semakin hari kian meningkat dan teknologinya yang sangat luar biasa, terbukti dari banyaknya merek kamera yang keluar pada saat saat ini dengan harga yang sangat terjangkau."Untuk para fotografer baik pemula maupun yang ingin terjun di dunia fotografi giatlah memoto karena dengan praktek itulah kemampuan anda akan terasah sempurna” tutupnya. (chidix)

Read More …



Nama                                      : Yoki Yusanto
TTL                                         : Bandung, 03 Mei 1979
Alamat                                    : Bumi Mutiara Serang Blok E No                         05
Pekerjaan                                : Dosen Ilmu Komunikasi
Jabatan                                    : Pengajar
No Telepon                             : 081383378787
Hobi                                        : Fotografi
Pengalaman Organisasi             : ATVKI

Duniafotokit-Menurut salah satu dosen Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Yoki Yusanto, yang menggemari dunia fotografi. Perkembangan dunia fotografi saat ini sudah sangat pesat, yang diawali dengan munculnya era digital. Hingga berubah paradigmanya mulai dari kamera analog sampai pada kamera digital. Munculnya era digital tersebut memudahkan masyarakat yang menggemari dunia fotografi untuk berkarya. Berbeda dengan abad 20-an, yang masih memerlukan film untuk memotret. Di Indonesia pun teknologi digital baru dikenal sekitar tahun 1998 dan 1999. Sejak saat itu sudah mulai banyak masyarakat yang menggemari akan dunia fotografi, terutama pada kalangan mahasiswa.
Dosen tersebut menjelaskan bahwa dunia fotografi didalam kampus saat ini, hampir sama dengan dunia fotografi yang ada diluar kampus. Fotografi didalam kampus merupakan unsur pelatihan dan pembelajaran memotret, sesuai dengan sudut pandangnya yaitu pendidikan. Berdasarkan teori-teori, praktikum, sampai dengan tugas-tugas fotografi. Hingga menjadi nilai akhir yang bisa memotivasi para mahasiswanya.
Sedangkan dunia fotografi diluar kampus merupakan kumpulan orang-orang yang hobi terhadap dunia fotografi. Lebih menariknya lagi, sekarang ini sudah muncul beberapa komunitas-komunitas pecinta dunia fotografi. Diawali dengan hobi, melengkapi peralatan-peralatan fotografi, berlatih, dan bergabung dengan komunitas-komunitas yang bermunculan. Hingga banyak diadakannya pameran-pameran foto, kompetisi-kompetisi, dan lainnya, yang berkaitan dunia fotografi.

“Saran saya untuk kalangan mahasiswa dan remaja yang gemar akan dunia fotografi, rajin-rajinlah untuk berlatih memotret. Carilah objek-objek yang menurut anda bagus untuk dipotret. Soal peralatan tidak usah yang bagus dan mahal, dengan berlatih dan berlatih anda akan semakin terlatih dengan peralatan yang anda punya. Perbanyaklah membaca buku-buku pedoman mengenai tehnik-tehnik fotografi, dan jangan malu bertanya pada orang yang lebih mahir dari kita. Intinya memotret !! dan memotret !!” Ujarnya. (Maulana)
Read More …


Foto : ilham      lokasi : universitas tirtayasa
Nama               : Burhanudin M.si
T.T.L                : Serang, 05 April 1975
Pekerjaan         : Dosen Fisip
Hobi                 : Memotret
Pengalaman Organisasi : Kepala Lab Fotografi dan Design Visual 2011-Sekarang

Menurut dosen fotografi fisip Untirta Burhanudin, Jika kita ibaratkan fotografi dengan melukis, dalam fotografi kita menggunakan kamera dan lensa sebagai alat lukisnya (brush/kuas), film sebagai kanvas/kertas dan cahaya sebagai catnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa fotografi merupakan seni dan proses penghasilan gambar dengan cahaya pada film atau permukaan yang  dipekakan.
“Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya denganbantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).(chidix)
Read More …

Michael "Nick" Nichols adalah seorang fotografer pemenang penghargaan yang karyanya telah membawanya ke sudut-sudut paling terpencil di dunia. Dia menjadi staf fotografer majalah National Geographic pada tahun 1996 dan diberi nama Editor di Besar untuk fotografi pada tahun 2008. Dari tahun 1982 sampai 1995 ia menjadi anggota Magnum Foto, koperasi bergengsi yang didirikan oleh Henri Cartier-Bresson dan Robert Capa. Lahir di 1952 di Alabama, pelatihan Nichols di fotografi dimulai ketika ia disusun ke dalam unit fotografi Angkatan Darat AS pada awal tahun 1970. Dia kemudian belajar keahliannya di University of North Alabama, di mana ia bertemu mentornya, mantan fotografer majalah Hidup Charles Moore. Nichols tinggal di Gula Hollow, Virginia, bersama istrinya, artis Reba Peck.Nichols telah difoto 27 cerita untuk majalah National Geographic, yang paling baru "Yatim No More" (September 2011), bab terakhir dalam 20 tahun upayanya untuk mendokumentasikan emosi dan kecerdasan gajah. Dalam "Redwood: Pohon Super" (Oktober 2009), ia menggunakan tali-temali terobosan dan teknik jahitan untuk membuat komposit 84-gambar pohon 300-kaki-tinggi, 1.500 tahun kayu redwood. Visa Tuangkan L'Gambar festival di Perpignan, Prancis, menampilkan cetak 60-kaki-tinggi dari komposit ini pada 2010 festival tersebut. Cerita lain, "Keluarga Dasi, Gajah dari Samburu" (September 2008), ditunjukkan pada HUT ke-20 Visa Gambar L'Tuang pada tahun 2008.Dari 1999 sampai 2002 Nichols didokumentasikan ekspedisi megatransect konservasionis Mike Fay di seluruh Afrika. Fay berjalan 2.000 mil (3.219 kilometer) berjalan kaki dari hutan hujan Kongo terdalam ke pantai Atlantik Gabon, mempelajari padang gurun besar terakhir Afrika. Kerja Nichols dari usaha ini dapat dilihat pada tahun 2001 National Geographic artikel majalah "megatransect: Di 1.200 Miles dari Terjinakkan Afrika Foot," "Hijau Abyss: megatransect, Bagian II," dan "Akhir Line: megatransect, Bagian III. "Pada tahun 2005 diterbitkan National Geographic Buku Tempat terakhir di Bumi, sebuah buku yang menampilkan foto-foto Nichols dan jurnal Fay dari ekspedisi megatransect. Nichols telah menghasilkan lima buku lainnya, termasuk Keepers Kerajaan, sebuah esai fotografi merefleksikan perubahan di kebun binatang AS, Tahun Harimau, yang berfokus pada harimau yang tersisa di dunia, dan kekerabatan brutal, melihat ikatan takut-takut antara manusia dan simpanse, dengan teks oleh Jane Goodall. Dia saat ini bekerja pada sebuah buku baru, Bumi ke Sky, yang akan menggambarkan hubungan yang kompleks dan emosional dari keluarga gajah. Pada bulan Agustus 2011, Nichols merilis sebuah aplikasi iPad menampilkan karya hidupnya, dengan cerita baru dan gambar yang belum pernah diterbitkan.Nichols telah ditampilkan dalam Paris Match, Rolling Stone, Hidup, Aperture, Fotografer Amerika, dan majalah lainnya. Dia telah memenangkan hadiah pertama empat kali untuk cerita alam dan lingkungan dalam kompetisi World Press Photo. Banyak penghargaan-Nya yang lain datang dari Wildlife Photographer of the Year dan Gambar dari kompetisi Internasional Tahun. Pada tahun 1982 Overseas Press Club of America yang diberikan kepadanya hadiah untuk melaporkan "di atas dan melampaui panggilan tugas," kehormatan biasanya diperuntukkan bagi fotografer tempur.Nichols adalah direktur eksekutif dan co-pendiri Festival LOOK3 tahunan Foto di Charlottesville, Virginia. Sekarang dalam musim keenam, ini perayaan tiga hari perdamaian, cinta, dan fotografi termasuk pada tahap wawancara, galeri pameran, proyeksi multimedia, dan lokakarya dari kedua fotografer mapan dan sedang muncul, serta sebuah pameran interaktif mendorong semua peserta festival untuk berbagi foto-foto mereka.Arsip-Nya diwakili oleh Bursa National Geographic.

Sumber : hasil terjemahan ke bahasa Inggris http://photography.nationalgeographic.com/photography/photographers/photographer-michael-nichols/?source=A-to-Z
Read More …